Nama : Nurzahra Hasanah Babara
Kelas/NPM
: 3ID06/35415243
Aspek-Aspek yang Perlu diperhatikan di Bidang Industri
Ø Aspek-aspek
Studi Kelayakan
Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan
aspek-aspek apa yang akan dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang
aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi umumnya penelitian akan dilakukan
terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara.
Tergantung pada besar kecilnya dana yang tertanam dalam investasi tersebut,
maka terkadang juga ditambah studi tentang dampak sosial.
1.
Aspek pasar
dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:
a.
Permintaan,
baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan
besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan
tersebut.
b.
Supply, baik yang berasal dari dalam
negeri maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa
lalu, dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi supply ini, seperti
jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah dan sebagainya,
perlu pula diperhatikan.
c.
Harga,
dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam negeri
lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana
polanya.
d.
Program
pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, marketing mix. Identifikasi siklus
kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
e.
Perkiraan
penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market
share yang bisa dikuasai perusahaan.
2.
Aspek teknis
dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang:
a.
Apakah studi
dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan.
b.
Apakah skala produksi yang dipilih sudah
optimal. Apakah luas
produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata ataukah akan
memaksimumkan laba, jadi mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan. Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya, tentang lokasi, luas tanah,
pengaturan fasilitas produksi dan sebagainya.
c.
Apakah proses produksi yang dipilih sudah
tepat. Umumnya terdapat beberapa alternatif proses produksi untuk menghasilkan
produk yang sama. Sebagai contoh, semen bisa dibuat dengan proses basah,
ataupun proses kering. Contoh lainnya, soda bisa dibuat dengan metode elektrolisis
atau metode kimia.
d.
Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang
dipilih sudah tepat. Faktor yang
diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi
kerusakan mesin-mesin tersebut.
e.
Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan
pekerjaan teknis tambahan telah dilakukan. Faktor-faktor seperti material
handling, supply bahan pembantu, kontrol kualitas dan sebagainya perlu
diperhatikan pula
f.
Apakah telah
disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi.
g.
Apakah tata
letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik.
h.
Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi.
i.
Apakah jadwal kerja telah dibuat dengan cukup
realistis.
j.
Apakah
teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial. Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak
dipergunakan teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba.
Yang pertama akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing,
sedangkan yang kedua bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.
3.
Aspek
keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a.
Dana yang
diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja.
b.
Sumber-sumber
pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal
sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang
jangka panjang.
c.
Taksiran
penghasilan, biaya dan rugi atau laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk
disini estimasi tentang break even point
tersebut.
d.
Manfaat dan
biaya dalam artian finansial seperti rate
of return investment, net present
value, internal rate of return, profitability index, dan payback period. Estimasi terhadap risiko
proyek, risiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
e.
Proyeksi
keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan
penggunaan dan dana.
4.
Aspek
manajemen perlu dipelajari tentang:
a.
Manajemen
dalam masa pembangunan proyek:
1)
Siapa
pelaksana proyek tersebut.
2)
Bagaimana jadwal penyelesaian proyek tersebut.
3)
Siapa yang melakukan studi masing-masing
aspek; pemasaran, teknis, dan lain sebagainya.
b.
Manajemen
dalam operasi:
1)
Bentuk
organisasi dan badan usaha yang dipilih.
2)
Struktur
organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
3)
Anggota direksi
dan tenaga-tenaga kunci.
4)
Jumlah
tenaga kerja yang akan dipergunakan.
5)
Aspek hukum mempelajari tentang:
c.
Bentuk badan
usaha yang akan dipergunakan.
d.
Jaminan-jaminan
yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dan yang berupa pinjaman.
e.
Berbagai akte,
sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.
5.
Aspek
ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang:
a.
Pengaruh
proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara.
b.
Pengaruh
proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh.
c.
Penambahan
kesempatan kerja.
d.
Pemerataan kesempatan kerja.
e.
Bagaimana
pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain, sebagai supply bahan bagi industri lain atau pasar bagi hasil industri
lain.
f.
Aspek yang
bersifat sosial seperti, menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas
yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain sebagainya. Aspek
sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh
masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang bisa disepakati secara bersama.
Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.
6.
Aspek Pasar
Kutub pertama dari model
lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengkajian aspek pasar penting dilakukan
karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas
barang atau jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek
pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar,
pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.
Analisis dapat dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial, jenis data
yang digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.
7. Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan
perusahanan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang diproduksi perusahaan
ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan
ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari apsek ini yang utama
adalah hal ini :
a.
Penetuan
segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b.
Kajian untuk
mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan
mereka atas produk.
c.
Mentukan strategi, kebijakan, dan program
pemasaran yang akan dilaksanakan. Aspek pemasaran ini harus diperhatikan karena
konsumen akan lebih memilih suatu produk yang harganya lebih murah, lokasinya
yg strategis dan dengan adanya promosi dengan diskon.
8.
Aspek Teknis dan Teknologi
Studi ini akan mengungkapkan
kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan
dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya perlu dikaji mengenai
kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipaki, pemakaian peralatan dan mesin,
lokasi pabrik, dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan.
9. Aspek Manajemen
Banyak
terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan
bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen. Didalam
pembangunan proyek bisnis, telah manajemennya antara lain menyusun rencana
kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya. Sedangkan untuk telah operasionalnya,
antara lain menetukan secara efektif dan efesien mengenai bentuk badan usaha,
jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang
dibutuhkan.
Aspek manajemen mempelajari tentang:
a.
Manajemen
dalam masa pembangunan proyek
Siapa pelaksana proyek tersebut? Bagaimana jadwal penyelesaian proyek?
Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek: pemasaran, teknis, dan lain
sebagainya.
b. Manajemen dalam operasi
Bentuk organisasi/badan usaha yang
dipilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci, jumlah tenaga kerja dan jadwal tenaga
kerja yang akan digunakan. Sebuah
struktur akan menunjukkan rancangan organisasi yang utama.
10. Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek sumber
daya manusia merupaka aspek penting yang perlu dianalisis. Aspek SDM dibagi
kedalam dua bagian, yaitu peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan peran
mereka dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Didalam hal
pembangunan proyek, tenaga SDM yang dibutuhkan dan akan dibatasi hanya sampai
pada proyek bisnis selesai dibangun. Setelah proyek selesai dibangun, terjadi
pemutusan hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga
SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan
roda perusahaan.
11. Aspek Finansial
Dari sisi keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat
apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban
finansialnya. Dalam studi kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan
setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini
antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Aspek keuangan mempelajari
berbagai faktor penting seperti:
a.
Dana yang
diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.
Sumber-sumber
pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal yang berupa dana
sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang
jangka panjang.
c.
Taksiran
penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasional.
d.
Manfaat dan biaya dalam arti finansial,
seperti rate of return on investment, net
present value, internal rate of return, profitability index, dan payback period. Estimasi terhadap resiko
proyek, resiko dalam arti total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
e.
Proyeksi
keuangan.
f.
Pembuatan
neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.
12. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di
berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai
factor indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam
rangka studi kelayakan bisnis misalnya : PDB (Produk Domestik Bruto),
investasi, valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran
pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama
perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan hidup
bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang prulalitas
dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu keseimbangan. Salah satu
komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
Dari segi aspek politik maka secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu Negara akan
berdampak kacau pula pada dunia bisnis di Negara tersebut dan pula sebaliknya.
Aspek-aspek yang diperlukan
dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik sebagai berikut:
a.
Pengaruh
bisnis tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara
b.
Pengaruh
bisnis tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan diperoleh
c.
Penambahan
kesempatan kerja
d.
Pemerataan
kesempatan kerja
e.
Bagaimana
pengaruh bisnis tersebut terhadap industri lain. Aspek yang bersifat sosial seperti : menjadi semakin ramai daerah
tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain
sebagainya.
13. Aspek Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan hidup sering disebut juga
dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama Environmental
Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment yang keduanya
disingkat dengan EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan
dua alasan pokok yakni:
a.
Karena
undang-undang dan peraturan pemerintah mengkehendaki demikian. Jawaban ini
cukup efektif untuk memaksa para pemilik bisnis yang kurang memperhatikan
kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan bisnisnya sebesar mungkin
tanpa menghiraukan dampak ke lingkungan di sekitarnya.
b.
AMDAL harus
dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya
bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat AMDAL dengan konsekuensi
dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab penyelenggaraan AMDAL ini buka berarti
harus diemban oleh pemarkasa bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke
penyelenggaraan konsultan swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum
pemerintah.
Contoh-nya:
PENGELOLAAN
DAN PENGEMBANGAN USAHA PLASTIK PADA
PERUSAHAAN KELUARGA PT. POLITAMA PAKINDO
DI SEMARANG
(PADA
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA)
Dari hasil penelitian,
penganalisaan serta pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka ada beberapa
hal yang dapat disimpulkan:
1) Pengelolaan
perusahaan keluarga yang meliputi planning, organizing actuating, dan
controlling sudah ada dan berjalan dengan baik pada setiap fungsi bisnis yaitu
keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, pemasaran serta produksi tetapi
masih ada permasalahan dalam bidang sumber daya manusia yaitu kurang ketatnya
sistem peraturan cuti dan absen perusahaan.
2) Dengan melihat lingkungan
internal dan lingkungan eksternal perusahaan dan dianalisis melalui analisis
SWOT, maka perusahaan mempunyai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
akan dijabarkan sebagai berikut. Kekuatan perusahaan memiliki keunggulan harga,
pelayanan, pelanggan lama sudah loyal terhadap perusahaan, mempunyai hubungan
baik dengan konsumen. Sedangkan pada kelemahan adalah dengan adanya
permasalahan SDM yang meliputi masih banyak ketidakdisiplinan dari karyawan.
Beberapa peluang antara lain tidak adanya jasa substitusi dan pertumbuhan
penggunaan plastik yang tahun demi tahun meningkat, produk terpal plastik,
karung beras, dan karung semen ini sangat dibutuhkan oleh perusahaanperusahaan
yang terkait, sehingga memberikan peluang kepada perusahaan.
3) Selain itu ada beberapa ancaman PT.
Politama Pakindo ini antara lain banyak perusahaan yang mengembangkan pelayanan
dan pemasaran yang gencar, dan perusahaan saingan memiliki supplier yang tetap.
Dengan adanya supplier yang tetap perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan
kekurangan pasokan bahan baku.
4) Rencana pengembangan bisnis melalui
pengembangan pasar yang selanjutnya dengan bagian sumber daya manusia yang
diperlukan yakni sistem peraturan cuti dan ijin karyawan yang lebih ketat,
merekrut karyawan untuk ditempatkan pada kantor cabang, dan memperketat
peraturan.
SUMBER:
Dr. Suad Husnan MBA dan Drs. Suwarsono, MA, 1991, Studi Kelayakan Proyek, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, hlm 17-20.
Husein Umar, 2003, Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 25
https://grapadimedan.blogspot.co.id/2017/07/aspek-aspek-studi-kelayakan.html