Selasa, 20 Maret 2018

Aspek-Aspek yang Perlu diperhatikan di Bidang Industri


Nama     : Nurzahra Hasanah Babara
Kelas/NPM  : 3ID06/35415243

Aspek-Aspek yang Perlu diperhatikan di Bidang Industri
Ø Aspek-aspek Studi Kelayakan
Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu harus ditentukan aspek-aspek apa yang akan dipelajari. Walaupun belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu diteliti, tetapi umumnya penelitian akan dilakukan terhadap aspek-aspek pasar, teknis, keuangan, hukum, dan ekonomi negara. Tergantung pada besar kecilnya dana yang tertanam dalam investasi tersebut, maka terkadang juga ditambah studi tentang dampak sosial.

1.      Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:
a.       Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.      Supply, baik yang berasal dari dalam negeri maupun juga yang berasal dari impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu, dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi supply ini, seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah dan sebagainya, perlu pula diperhatikan.
c.       Harga, dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi dalam negeri lainnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga, dan kalau ya, bagaimana polanya.
d.      Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan, marketing mix. Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk yang akan dibuat.
e.       Perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.

2.      Aspek teknis dan produksi, menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang:
a.       Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan.
b.       Apakah skala produksi yang dipilih sudah optimal. Apakah luas produksi ini akan meminimumkan biaya produksi rata-rata ataukah akan memaksimumkan laba, jadi mempertimbangkan secara simultan faktor permintaan. Bagaimana fasilitas untuk ekspansi nantinya, tentang lokasi, luas tanah, pengaturan fasilitas produksi dan sebagainya.
c.        Apakah proses produksi yang dipilih sudah tepat. Umumnya terdapat beberapa alternatif proses produksi untuk menghasilkan produk yang sama. Sebagai contoh, semen bisa dibuat dengan proses basah, ataupun proses kering. Contoh lainnya, soda bisa dibuat dengan metode elektrolisis atau metode kimia.
d.       Apakah mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah tepat. Faktor yang diperhatikan adalah tentang umur ekonomis dan fasilitas pelayanan kalau terjadi kerusakan mesin-mesin tersebut.
e.        Apakah perlengkapan-perlengkapan tambahan dan pekerjaan teknis tambahan telah dilakukan. Faktor-faktor seperti material handling, supply bahan pembantu, kontrol kualitas dan sebagainya perlu diperhatikan pula
f.       Apakah telah disiapkan tentang kemungkinan penanganan terhadap limbah produksi.
g.      Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik.
h.       Bagaimana dengan pemilihan lokasi dan site produksi.
i.         Apakah jadwal kerja telah dibuat dengan cukup realistis.
j.        Apakah teknologi yang akan dipergunakan bisa diterima dari pandangan sosial. Dalam pemilihan teknologi yang akan dipergunakan sebaiknya tidak dipergunakan teknologi yang sudah usang, atau teknologi yang masih dicoba-coba. Yang pertama akan mengakibatkan perusahaan nantinya sulit untuk bersaing, sedangkan yang kedua bisa mengakibatkan kesulitan dalam perawatan fasilitas.

3.      Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a.       Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja.
b.      Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
c.       Taksiran penghasilan, biaya dan rugi atau laba pada berbagai tingkat operasi. Termasuk disini estimasi tentang break even point tersebut.
d.      Manfaat dan biaya dalam artian finansial seperti rate of return investment, net present value, internal rate of return, profitability index, dan payback period. Estimasi terhadap risiko proyek, risiko dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
e.       Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dan dana.

4.      Aspek manajemen perlu dipelajari tentang:
a.       Manajemen dalam masa pembangunan proyek:
1)      Siapa pelaksana proyek tersebut.
2)       Bagaimana jadwal penyelesaian proyek tersebut.
3)       Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek; pemasaran, teknis, dan lain sebagainya.
b.      Manajemen dalam operasi:
1)      Bentuk organisasi dan badan usaha yang dipilih.
2)      Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
3)      Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci.
4)      Jumlah tenaga kerja yang akan dipergunakan.
5)       Aspek hukum mempelajari tentang:
c.       Bentuk badan usaha yang akan dipergunakan.
d.      Jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dan yang berupa pinjaman.
e.       Berbagai akte, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.

5.      Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang:
a.       Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan negara.
b.      Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh.
c.       Penambahan kesempatan kerja.
d.       Pemerataan kesempatan kerja.
e.       Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain, sebagai supply bahan bagi industri lain atau pasar bagi hasil industri lain.
f.       Aspek yang bersifat sosial seperti, menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain sebagainya. Aspek sosial ini merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasikan yang bisa disepakati secara bersama. Tetapi manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.

6.      Aspek Pasar
Kutub pertama dari model lingkungan bisnis adalah aspek pasar. Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Analisis dapat dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial, jenis data yang digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

7.      Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan perusahanan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari apsek ini yang utama adalah hal ini :
a.       Penetuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b.      Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
c.        Mentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan dilaksanakan. Aspek pemasaran ini harus diperhatikan karena konsumen akan lebih memilih suatu produk yang harganya lebih murah, lokasinya yg strategis dan dengan adanya promosi dengan diskon.

8.      Aspek Teknis dan Teknologi
Studi ini akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipaki, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata letak pabrik yang paling menguntungkan.

9.      Aspek Manajemen
Banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebabkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen. Didalam pembangunan proyek bisnis, telah manajemennya antara lain menyusun rencana kerja, siapa saja yang terlibat, bagaimana mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek dengan sebaik-baiknya. Sedangkan untuk telah operasionalnya, antara lain menetukan secara efektif dan efesien mengenai bentuk badan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Aspek manajemen mempelajari tentang:
a.       Manajemen dalam masa pembangunan proyek
Siapa pelaksana proyek tersebut? Bagaimana jadwal penyelesaian proyek? Siapa yang melakukan studi masing-masing aspek: pemasaran, teknis, dan lain sebagainya.
b.      Manajemen dalam operasi
            Bentuk organisasi/badan usaha yang dipilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci, jumlah tenaga kerja dan jadwal tenaga kerja yang akan digunakan. Sebuah struktur akan menunjukkan rancangan organisasi yang utama.

10.  Aspek Sumber Daya Manusia
            Aspek sumber daya manusia merupaka aspek penting yang perlu dianalisis. Aspek SDM dibagi kedalam dua bagian, yaitu peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan peran mereka dalam operasional rutin bisnis setelah selesai dibangun. Didalam hal pembangunan proyek, tenaga SDM yang dibutuhkan dan akan dibatasi hanya sampai pada proyek bisnis selesai dibangun. Setelah proyek selesai dibangun, terjadi pemutusan hubungan kerja. Sedangkan, dalam hal operasional rutin bisnis, tenaga SDM yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan keahlian mereka dalam menjalankan roda perusahaan.

11.  Aspek Finansial
            Dari sisi  keuangan, proyek bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampumemenuhi kewajiban finansialnya. Dalam studi kelayakan, kegiatan studi aspek keuangan dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan. Kegiatan pada aspek keuangan ini antara lain adalah perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a.       Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.      Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal yang berupa dana sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan berapa yang jangka panjang.
c.       Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasional.
d.       Manfaat dan biaya dalam arti finansial, seperti rate of return on investment, net present value, internal rate of return, profitability index, dan payback period. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam arti total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis.
e.       Proyeksi keuangan.
f.       Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.

12.  Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
Dari segi aspek ekonomi, cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai factor indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis misalnya : PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, valuta asing, kredit perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran.
Dari segi aspek sosial maka yang ditinjau adalah tujuan utama perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya maka perusahaan tidak dapat bertahan lama. Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang prulalitas dan kompleks walau hendaknya berada dalam satu keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
Dari segi aspek politik maka secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau politik suatu Negara akan berdampak kacau pula pada dunia bisnis di Negara tersebut dan pula sebaliknya.
Aspek-aspek yang diperlukan dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik sebagai berikut:
a.       Pengaruh bisnis tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara
b.      Pengaruh bisnis tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan diperoleh
c.       Penambahan kesempatan kerja
d.      Pemerataan kesempatan kerja
e.       Bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap industri lain. Aspek yang bersifat sosial seperti : menjadi semakin ramai daerah tersebut, lalu lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik dan lain sebagainya.

13.  Aspek Lingkungan Hidup
             Aspek lingkungan hidup sering disebut juga dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa Negara maju sejak 1970 dengan nama Environmental Impact Analysis atau Environmental Impact Assessment yang keduanya disingkat dengan EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok yakni:
a.       Karena undang-undang dan peraturan pemerintah mengkehendaki demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik bisnis yang kurang memperhatikan kualitas lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan bisnisnya sebesar mungkin tanpa menghiraukan dampak ke lingkungan di sekitarnya.
b.      AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya bisnis-bisnis industri. Para pemarkasa harus membuat AMDAL dengan konsekuensi dia mengeluarkan biaya. Tanggung jawab penyelenggaraan AMDAL ini buka berarti harus diemban oleh pemarkasa bisnis itu sendiri. Ia dapat menyerahkan ke penyelenggaraan konsultan swasta ataupun pihak lain atas dasar dari hukum pemerintah.


Contoh-nya:
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PLASTIK  PADA PERUSAHAAN KELUARGA  PT. POLITAMA PAKINDO DI SEMARANG
(PADA ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA)
Dari hasil penelitian, penganalisaan serta pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan:
 1) Pengelolaan  perusahaan keluarga yang meliputi planning, organizing actuating, dan controlling sudah ada dan berjalan dengan baik pada setiap fungsi bisnis yaitu keuangan dan akuntansi, sumber daya manusia, pemasaran serta produksi tetapi masih ada permasalahan dalam bidang sumber daya manusia yaitu kurang ketatnya sistem peraturan cuti dan absen perusahaan.
2) Dengan melihat lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan dan dianalisis melalui analisis SWOT, maka perusahaan mempunyai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dijabarkan sebagai berikut. Kekuatan perusahaan memiliki keunggulan harga, pelayanan, pelanggan lama sudah loyal terhadap perusahaan, mempunyai hubungan baik dengan konsumen. Sedangkan pada kelemahan adalah dengan adanya permasalahan SDM yang meliputi masih banyak ketidakdisiplinan dari karyawan. Beberapa peluang antara lain tidak adanya jasa substitusi dan pertumbuhan penggunaan plastik yang tahun demi tahun meningkat, produk terpal plastik, karung beras, dan karung semen ini sangat dibutuhkan oleh perusahaanperusahaan yang terkait, sehingga memberikan peluang kepada perusahaan.
 3) Selain itu ada beberapa ancaman PT. Politama Pakindo ini antara lain banyak perusahaan yang mengembangkan pelayanan dan pemasaran yang gencar, dan perusahaan saingan memiliki supplier yang tetap. Dengan adanya supplier yang tetap perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan kekurangan pasokan bahan baku.
 4) Rencana pengembangan bisnis melalui pengembangan pasar yang selanjutnya dengan bagian sumber daya manusia yang diperlukan yakni sistem peraturan cuti dan ijin karyawan yang lebih ketat, merekrut karyawan untuk ditempatkan pada kantor cabang, dan memperketat peraturan.
SUMBER:
Dr. Suad Husnan MBA dan Drs. Suwarsono, MA, 1991, Studi Kelayakan Proyek, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, hlm 17-20.

Husein Umar, 2003, Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hlm 25

https://grapadimedan.blogspot.co.id/2017/07/aspek-aspek-studi-kelayakan.html



PANTUN ZAMAN SD

PANTUN ZAMAN SD JALAN-JALAN KE PASAR BARU JANGAN LUPA MEMBELI GELAS DENGARKANLAH NASIHAT GURU AGAR KITA NAIK KELAS JALAN-JA...